Jakarta,CAKRAPERS.COM – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara terbuka menyatakan bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, layak untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PSI. Pernyataan ini disampaikan menjelang penyelenggaraan Kongres Nasional PSI yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, menyatakan bahwa kiprah dan kerja nyata Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga dua periode sebagai Presiden RI telah dirasakan langsung oleh PSI.
“Pak Jokowi adalah sosok pemimpin dengan rekam jejak kerja nyata. Kami merasakan dampaknya, baik di Jakarta maupun secara nasional. Beliau adalah figur yang pantas memimpin PSI,” ujar William dalam keterangannya, Kamis (15/5).
Wacana pencalonan Jokowi sebagai Ketum PSI muncul seiring rencana partai tersebut menggelar Pemilihan Raya terbuka berbasis e-voting menjelang kongres. Pemilihan ini menggunakan sistem one man one vote, memungkinkan seluruh kader di Indonesia untuk memberikan suara secara langsung.
Gagasan "Partai Super Terbuka" yang pernah dilontarkan oleh Jokowi disebut sebagai inspirasi utama dalam perumusan sistem pemilihan internal PSI. Selain nama Jokowi, Ketua Umum PSI saat ini yang juga merupakan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, turut disebut sebagai kandidat potensial.
Menanggapi wacana pencalonannya, Jokowi belum memberikan jawaban pasti. Ia menyatakan akan mempertimbangkan matang-matang apabila benar-benar dicalonkan menjadi Ketum PSI.
“Kalau saya mendaftar dan yang lain tidak ikut, saya mungkin menang. Tapi kalau banyak yang daftar? Bisa kalah saya,” ujar Jokowi sambil tersenyum dalam pernyataannya kepada media.
Sementara itu, internal PSI menegaskan bahwa mekanisme pemilihan akan berlangsung terbuka dan demokratis tanpa intervensi elite partai.
Pemilihan Ketum PSI ini dipandang sebagai eksperimen demokrasi internal yang menarik perhatian publik, terutama karena melibatkan tokoh sekelas Jokowi yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden RI pada Oktober 2024 lalu.(*)